Sebuah Studi Kasus yang menarik dari Penelitian Chau Thi Minh Do, Hien Thi Thanh Dao, Lien My Tran, Phong Thanh Nguyen di University of Medicine and Pharmacy at Ho Chi Minh City – Vietnam. Membahas Peran Penting AI dalam Siklus PDCA pada Pelajaran Bahasa Inggris Medis.
Mengapa Bahasa Inggris Medis Penting?
Bahasa Inggris Medis bukan sekadar pelajaran bahasa. Ini adalah alat penting bagi calon tenaga kesehatan untuk bisa berkomunikasi secara efektif dalam konteks klinis, memberikan pelayanan pasien yang optimal, dan bekerja sama lintas disiplin. Seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan industri kesehatan global, pengajaran Bahasa Inggris Medis pun ikut berevolusi.
Di Universitas Kedokteran dan Farmasi Ho Chi Minh City (UMP-HCMC), salah satu pendekatan inovatif yang digunakan adalah integrasi Artificial Intelligence (AI) ke dalam siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA). Tujuannya jelas: meningkatkan kualitas pengajaran secara berkelanjutan.
Apa Itu Siklus PDCA?
Siklus PDCA adalah metode peningkatan mutu yang terdiri dari 4 langkah:
-
- Plan (Perencanaan)
-
- Do (Pelaksanaan)
-
- Check (Pemeriksaan)
-
- Act (Tindakan)
Metode ini sering digunakan dalam dunia industri dan pendidikan untuk menjamin kualitas. Di UMP-HCMC, siklus ini diperkuat oleh penggunaan AI, sehingga pembelajaran menjadi lebih adaptif, berbasis data, dan sesuai standar internasional seperti AUN-QA versi 4.0.
PLAN: Merancang Kurikulum Lebih Tepat Sasaran dengan Bantuan AI
Pada tahap perencanaan, AI membantu merancang kurikulum Bahasa Inggris Medis yang lebih personal dan sesuai kebutuhan mahasiswa.
Contoh Penerapan AI dalam Perencanaan:
-
- Elicit AI & Newsela AI: Meringkas artikel ilmiah dan menyesuaikan tingkat kesulitan membaca sesuai kemampuan mahasiswa.
-
- Grammarly & ChatGPT: Memberi koreksi real-time dalam tata bahasa dan struktur kalimat medis.
-
- Lifelike Virtual Patients: Menyediakan simulasi pasien untuk latihan berbicara dan mendengarkan.
-
- DeepL & Google Translate AI: Menerjemahkan teks medis dengan akurasi tinggi.
DO : Meningkatkan Proses Pengajaran dan Penilaian dengan AI
Saat masuk fase pelaksanaan, dosen dan mahasiswa menggunakan teknologi AI untuk meningkatkan efektivitas belajar dan mengajar.
Beberapa Teknologi AI yang Digunakan:
-
- ChatGPT, IBM Watson, Microsoft Copilot: Menjadi asisten belajar 24/7 yang siap menjelaskan istilah medis hingga memberi umpan balik pada tulisan.
-
- Simulasi AI seperti SimX dan Body Interact: Memberi pengalaman klinis virtual yang realistis.
-
- AI Pembuat Soal MCQ: Menghasilkan pertanyaan pilihan ganda tingkat tinggi, berbasis kasus, untuk mengasah kemampuan analisis mahasiswa.
CHECK : Mengevaluasi Efektivitas Mata Kuliah Secara Cerdas
Tahap pemeriksaan dilakukan dengan menganalisis hasil belajar dan umpan balik mahasiswa secara otomatis menggunakan AI.
Alat yang Digunakan:
-
- MonkeyLearn & IBM Watson Sentiment Analysis: Menganalisis komentar dan saran dari mahasiswa.
-
- AI mendeteksi pola masalah, seperti topik yang sulit atau materi yang kurang menarik, dan menghasilkan ringkasan temuan untuk dosen.
Dengan cara ini, evaluasi menjadi lebih objektif dan cepat, memungkinkan dosen segera melakukan perbaikan jika diperlukan.
ACT : Menindaklanjuti Data dan Meningkatkan Pengajaran Secara Berkelanjutan
Di fase akhir, data yang sudah dikumpulkan digunakan untuk menyusun strategi perbaikan ke depan.
-
- AI membantu dosen memutuskan bagian mana dari kurikulum yang perlu diubah atau diperkuat.
-
- Rekomendasi berbasis data memastikan setiap perubahan yang dilakukan benar-benar berdampak pada hasil belajar mahasiswa.
-
- AI juga memantau pencapaian Course Learning Outcomes (CLO) dan memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan dunia medis.
Tantangan dalam Penerapan AI di Pendidikan
Walau menjanjikan, penerapan AI tidak lepas dari tantangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Regulasi Penggunaan AI
UMP-HCMC menekankan bahwa AI adalah alat bantu, bukan pengganti dosen. Instruktur tetap wajib hadir dan memandu mahasiswa.
2. Biaya Implementasi
Solusi awal: Gunakan versi gratis atau program percontohan sebelum adopsi skala besar.
3. Kesiapan Teknologi
Pelatihan bertahap bagi dosen dan panduan pengguna AI bagi mahasiswa sangat penting. Pilihan alat yang ramah pengguna seperti Quizlet dan Grammarly membantu proses adaptasi.
Kesimpulan:
AI dan PDCA Membuka Masa Depan Baru Pendidikan Bahasa Inggris Medis
Integrasi AI ke dalam siklus PDCA di UMP-HCMC membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi mitra kuat dalam pendidikan tinggi. AI tidak hanya membantu merancang kurikulum yang lebih relevan dan personal, tetapi juga membuat proses evaluasi dan perbaikan menjadi lebih cepat dan tepat sasaran.
Dengan pendekatan ini, UMP-HCMC menunjukkan bahwa pendidikan Bahasa Inggris Medis bisa lebih adaptif, berbasis data, dan mendukung kesiapan mahasiswa menghadapi dunia medis global.
Referensi :
- Minh CT DO, Dao HTT, Tran LM, Nguyen PT. Integrating Artificial Intelligence into the PDCA Framework for Quality Assurance in Medical English Courses at UMP-HCMC. Minh Do | Journal of Literature, Languages and Linguistics. https://iiste.org/Journals/index.php/JLLL/article/view/63057. Published 2025.